Kualitas
Pengembanagan (SDM)
Sumber Daya Manusia Kabupaten Intan Jaya

Oleh
Nama : Maleaki Tipagau Nim :121312062
Jurusan : Administrasi Negara
Vakultas ilmiu sosial dan ilmu politik
universita widya mataram
yogyakarta
thn 2014
I. PENDAHULUAN
A . Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas pengembanagan sumber daya manusia dalam meningkatkan kinerja pegawai maupun dinas –dinas yang lain menjadi sangat urgen dan perlu dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan profesionalisme. Sasaran dari pengembangan kualitas sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kinerja operasional pegawai maupun dinas-dinas yang lain melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Selain itu, kualitas sumber daya pegawai maupun dinas yang lain berkembang tinggi akan bermuara pada lahirnya komitmen yang kuat dalam penyelesaian tugas-tugas rutin sesuai tanggung jawab dan fungsinya masing-masing secara lebih efisien, efektif, dan produktif.Pembahasan pengembangan sumber daya manusia, sebenarnya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu kuantitas dan kualitas. Pengertian kuantitas menyangkut jumlah sumber daya manusia sedangkan kualitas menyangkut mutu maka sumber daya manusia tanpa disertai dengan kualitas yang baik akan menjadi beban organisasi.Sedangkan kualitas, menyangkut mutu sumber daya manusia yang menyangkut kemampuan, baik kemampuan fisik maupun kemampuan non fisik (kecerdasan dan mental). Oleh sebab itu untuk kepentingan akselerasi tugas pokok dan fungsi organisasi apapun, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu syarat utama. Kualitas sumber daya manusia yang menyangkut dua aspek, yakni aspek fisik (kualitas fisik) dan non fisik (kualitas non fisik) yang menyangkut kemampuan bekerja, berpikir, dan keterampilan lain. Oleh sebab itu, upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat diarahkan pada kedua aspek tersebut. Untuk menentukan kualitas fisik dapat diupayakan melalui program peningkatan kesejahteraan dan gizi. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas non fisik, maka upaya pendidikan dan pelatihan sangat diperlukan. Upaya inilah yang dimaksudkan dengan pengembangan sumber daya manusia.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan pengembangan sumber daya manusia (human resources development) secara makro, adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai tujuan pembangunan bangsa. Proses peningkatan di sinimencakup perencanaan pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia. Secara mikro, dalam arti lingkungan suatu unit kerja (departemen atau organisasi yang lain), maka sumber daya manusia adalah tenaga kerja atau pegawai- maupun dinas-dinas yang lain di dalam suatu organisasi, yang mempunyai peran penting dalam mencapai keberhasilan. Fasilitas yang canggih dan lengkap, belum merupakan jaminan akan berhasilnya suatu organisasi tanpa diimbangi oleh kualitas manusia yang akan memanfaatkan fasilitas tersebut.Dari statement diatas, jelaslah betapa pentingnya peranan dan kedudukan pegawai sebagai unsur pelaksana kegiatan pemerintahan. Olehnya itu pemerintah membuat berbagai ketentuan yang mengatur tentang kepegawaian maupuan dinas-dinas yang lain. Perhatian pemerintah ini pada dasarnya tidak lepas dari kondisi kebutuhan pembangunan dewasa ini diamana pegawai sebagai unsur aparatur negara harus memiliki dedikasi dan kualitas yang tinggi sehingga mampu menghadapi berbagai kesulitan yang akan muncul dalam proses pembangunan.Hal ini perlu dikemukakan karena pada masa yang akan datang persoalan-persoalan serta tantangan-tantangan yang akan dihadapi akan semakin berat dan kompleks. Untuk itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang handal dalam mengantisipasi berbagai persoalan. Realitas menunjukkan bahwa kondis pegawai dinas badang kepegawaian daerah (Di kantor-kantror dinas) kabupaten intan jaya masih jauh dari yang diharapkan, dimana kualitas pengembangan kinerjanya di Kabupaten intan jaya yang selama ini masih belum memuaskan karena rendahnya produktivitas kerja yang ditampilkan.Rendahnya produktivtas pegawai negeri sipil dan dinas-dinas yang lain tersebut, disebabkan karena kurangnya dari aspek keterampilan. Siagian ( 1987: 134 ) mengidentifikasi bahwa tiga jenis kelemahan keterampilan yang melekat pada pegawai yaitu :1. Kemampuan manajerial, yaitu kurangnya kemampuan memimpin menggerakkan bawahan, melakukan koordinasi dan mengambil keputusan.2. Kemampuan teknis, yaitu kurangnya kemampuan untuk secara terampil yang bersifat pembangunan.3. Kemampuan teknologis, yaitu kurangnya kemampuan untuk memanfaatkan hasil-hasil penemuan teknologi dalam pelaksanaan tugas seperti halnya Automatic Data Processing atau Electronic Data Processing Dipihak lain, suatu organisasi di tengah-tengah masyarakat mempunyai misi dan tujuan ini, sehingga direncanakan kegiatan atau program, selanjutnya untuk pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan tersebut diperlukan tenaga yang profesional atau yang berkualitas baik, Di samping itu, dengan ditemukan peralatan dan fasilitas baru dan sebagainya, apabila organisasi tersebut ingin mengikuti arus perkembangan jaman, maka harus memiliki peralatan yang dimaksudkan. Sebagai konsekuensinya, pegawai dan dinas-dinas lain yang dimiliki harus disesuaikan, minimal diberi pendidikan dan pelatihan agar pemakaian alat baru tersebut dapat efisien. Hal ini membuktikan bahwa sumber daya manusia dalam suatu organisasi di lingkungan masyarakat memerlukan peningkatan atau pengembangan, agar mencapai hasil kerja yang optimal. Namun disisi lain yang terjadi Di Dinas BKD maupun dinas-dinas kabupaten intan jaya, pengembangan pegawai maupau dinas – yang lain sering kurang mendapat perhatian. Adanya kendala mengenai pengembangan kemampuan pegawai maupun dinas-dinas yang lain menyebabkan kualitas kerja cenderung belum dapat diwujudkan. Kualitas kerja pegawai maupun dinas-dinas yang lain masih kurang terlihat dari segi ketepatan dan kecepatan serta hasil kerja yang dilaksanakan belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini menunjukkan terabaikannya aspek efisiensi dan sudah tentu juga tidak efektif. Menyadari hal tersebut, maka pegawai maupun dinas-dinas yang lain perlu dikembangkan atau dibina secara berkelanjutan agar mereka dapat secara konsisten memberikan kontribusi sesuai dengan tingkat profesional yang diharapkan serta lebih memilki perilaku yang dapat diandalkan.Dari uraian diatas, penulis menyadari akan pentingnya pengembangan (SDM) dilaksanakan oleh instansi pemerintah yaitu, termasuk Dinas BKD maupun dinas-dinas yang lain di kabupaten intan jaya.
C . Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu,tenaga,dana,dan teori-teori dan supaya analisis ini dapat dilakukan secara lebih mendalam maka penulis dapat membatasi masalah pada” faktor-faktor apa saja yang dapat membengaruhi pengembangan kualitas kinerja pegawai maupun dinas-dinas yang lain kabupaten intan jaya.Dan selanjutnya faktor-faktor apa saja yang dapat berpengaruh positif pada peningkatan kualitas kinerja didinas BKD maupun dinas dinas yang lain di kabupaten intan jaya.
D . Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah analisis selanjutnya akan menjadi pembahasan yaitu :
1. Sejauh mana upayah-upayah yang dilakukan oleh pihak pemeritah dinas BKD maupun dinas- dinas yang lain kabupaten intan jaya dalam upayah peningktan pengembangan sumber daya manusia ?
2. Faktor-faktor apa saja yang dapat membengaruhi pengembangan sumber daya manusia dalam meningkatkan kualitas kinerja pegawai maupaun dinas-dinas yang lain ?
Sejauh mana upayah yang dilakukan oleh pemerintah dinas BKD maupun dinas-dinas yang lain di kabupaten intan jaya dalam meningkatkan kualitas kinerja pegawai maupun dinas-dinas yang lain ?
Bertitik Tolak Dari Latar Belakang Masalah Yang Ada, Penulis Mengadakan analisis Dengan Judul :
“Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Kualitas Kinerjanya.
B . Identifikasi Masalah
Untuk mempermudah analisis atau dalam penyususnan tugas ini maka analisis dapat mengidentifikasikan beberapa pendekatan diantaranya :
Apakah terdapat perbedaan persepsi antara kepala dinas dan pegawainya dalam meningkatkan kualitas kinerja pegawai maupun dinas-dinas yang lain bagaimana upaya meningkatkan kinerja di kabupaten intan jaya dalam mengembangkan kualitas SDM Tersebut.
BAB VII
PENGERTIAN PENGEMBANGAN KUALITA SUMBERDAYA MANUSIA KABUPATEN INTAN JAYA
Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dalam era globalisasi sekarang ini pengembangan sumber daya manusia tidak saja penting dilakukan untuk mewujudkan suatu organisasi yang memiliki kerangka kuat dan mampu menghadapi semua tantangan dan persaingan yang tidak dapat dihindari. Namun pengembangan sumber daya manusia penting dilakukan dengan sejumlah pertimbangan, yaitu :
a. Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam organisasi semakin beragam dan beraneka pilihannya, sehingga mau tidak mau, mampu tidak mampu organisasi harus mengambil alternatif pilihan untuk mengembangkan sumber daya manusia agar dapat menguasai dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut ke dalam organisasi.
b. Untuk mewujudkan efektifitas organisasi, kemampuan yang baik dari sumber daya manusia adalah syarat mutlak sehingga untuk meningkatkan kemampuannya, sumber daya manusia harus dikembangkan sesuai kebutuhan organisasi.Untuk itu sumber daya manusia yang ada dalam oraganisasi harus dikembangkan agar dapat memberikan peran yang maksimal dalam pencapaian tujuan organisasi. Bagaimana cara mengembangkan sumber daya manusia, di bawah ini beberapa pendapat para ahli tentang pengembangan sumber daya manusia.
MenurutJ.T.Gunawan,(Mondy,R.W.dan Noe,R.M.1996:225)mengemukakan bahwa:”Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu usaha yang terus menerus dan terencana yang dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan tingkat kecakapan pegawai maupun dinas-dinas yang lain, dan performa organisasi”.Sedangkan Awaloedin ( 1993 : 94 ) berpendapat bahwa :Pengembangan sumber daya manusia dalam arti luas adalah seluruh proses pembinaan untuk meningkatkan kualitas serta taraf hidup manusia dari suatu negara, sedangkan dalam arti sempit pengembangan sumber daya manusia adalah peningkatan pendidikan dan pelatihan atau usaha menambah pengetahuan dan keterampilan sebagai proses yang tanpa akhir, terutama pengembangan diri sendiri.
Selain itu menurut Saydam (2000 : 63) mengemukakan pengertian pengembangan sumber daya manusia adalah sebagai berikut :Pengembangan pegawai maupun dinas yang lain (Sumber Daya Manusia), merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh organisasi, agar pengetahuan (knowledge), kemampuan (ability), dan keterampilan (skill) mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan.
Berdasarkan uraian di atas bahwa pengembangan sumber daya manusia harus dilakukan secara terorganisir baik secara vertikal maupun horizontal oleh semua fungsi organisasi yang pengelolaannya dikoordinasikan oleh fungsi pengelola sumber daya manusia. Disamping itu pengembangan sumber daya manusia harus dilakukan secara terncana dan berkesinambungan, hal ini dimaksudkan bahwa pengembangan sumber daya manusia harus dilakukan secara terus menerus dan disesuaikan dengan perkembangan lingkungan organisasi baik secara eksternal maupun lingkungan internal organisasi.CIDA (Canadian Internal Development Agency) seperti dikutip oleh
Effendi (1993:12) mengemukakan bahwa pengembangan sumber daya manusia menekankan manusia baik sebagai alat (means) maupun sebagai tujuan akhir pembangunan. Dalam jangka pendek, dapat diartikan sebagai pengembangan pendidikan dan pelatihan untuk memenuhi segala tenaga ahli teknik, kepemimpinan, tenaga administrasi.Pengertian diatas meletakkan sebagai pelaku dan penerima pembangunan. Tindakan yang perlu dilakukan dalam jangka pendek memberikan pendidikan dan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil. Dalam hal ini Effendi (1993:13) mengemukakan bahwa meskipun unsur kesehatan dan gizi, kesempatan kerja, lingkungan hidup yang sehat, pengembangan karir di tempat kerja, dan kehidupan politik yang bebas termasuk pendukung dalam pengembangan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan merupakan unsur terpenting dalam pengembangannya.
Menurut Sufyarman (2003:30) memberikan pengertian :Pengembangan sumber daya manusia (SDM) ialah sebagai suatu proses pembudayaan bangsa bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang menguasai pengetahuan, keterampilan, keahlian serta wawasan yang sesuai dengan perkembangan iptek. Wawasan yang sesuai era globalisasi adalah kemampuan untuk memandang jauh ke depan, wawasan mutu dan kekaryaan, serta wawasan inovasi dan perubahan yang sesuai dengan nilai dan sikap yang berkembang dalam masyarakat.Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa dalam mengahadapi persaingan di masa yang akan datang, tersedianya tenaga kerja dengan upah yang murah dan sumber daya alam yang melimpah tidak menjamin daya saing nasional dalam jangka panjang. Akan tetapi, daya saing tersebut akan semakin baik, bilamana didukung oleh kualitas sumber daya manusia dan kemampuan menguasai teknologi. Oleh karena itu, pengembangan kualitas sumber daya manusia merupakan prioritas utama dalam era persaingangannya.
PENUTUP
Manajemen sumber daya manusia adalah kemampuan sebuah organisasi dalam memanfaatkan dan mengelolah sumber daya manusia secara efektif dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Kualitas pelayanan adalah derajat keunggulan nilai yang di miliki oleh suatu organisasi dalam memenuhi keingginan masyarakat serta mampu memberikan kemudahan dan bantuan kepada masyarakat agar mendapatkan tingkat kepuasan yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Marihot Tua. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
Sulistiyani, Ambar. T dan Rosidah. 2003.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2000. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Liberty. 84
diakses pada 19
April 2011.
Karisma, Hardiyanti.2007. “Pengertian Kinerja” Ditulis dalam
http://hardiyantikarisma.blog.com ; diakses pada 19 April 2011.
Kinerja karyawan-Definisi faktor yang mempengaruhi ditulis dalam http://jurnal-
sdm.blogspot.com; diakses pada 19 April 2011.
lobal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar